Sunday, August 22, 2010

Mudik Nyaman dan Aman

Mudik telah menjadi ritual yang lekat di diri orang Indonesia. Tradisi tahunan ini terjadi setiap tahunnya menjelang hari raya Idul Fitri atau libur Natal. Bagi para perantau, mudik adalah wajib hukumnya, dan lebih dari itu merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi, berbagi kesenangan bersama kerabat dan keluarga, setelah sekian lama jauh dan tenggelam dalam hiruk-pikuknya kota metropolitan.

Ada banyak cara menuju kampung halaman, dan salah satunya adalah menempuh jalur darat memakai kendaraan pribadi (mobil). Bagi mereka yang memilih untuk membawa mobil, diperlukan kesigapan untuk mempersiapkan mental dan fisik, kendaraan, memilih jalur, memperkaya diri dengan beragam informasi mengenai rute, lokasi ATM sepanjang perjalanan, nomor-nomor penting (polisi), dan layanan kesehatan (rumah sakit), dari jauh hari.

Selain itu, keselamatan berkendara juga harus menjadi poin penting ketika mudik. Maklum, Anda tidak bermobil sendirian bukan? Ada keluarga ikut di dalam mobil, dan handai taulan yang menanti di tempat tujuan. Lelah dan lengah bisa menjadi “jalan tol” menuju maut. Kita tentu tidak ingin itu terjadi, karenanya siap, sigap, dan selamat adalah tiga poin penting yang harus Anda lakukan. Sedangkan tugas kami adalah membagi beragam informasi untuk membuat Anda siap, sigap, dan selamat sepanjang mudik hingga sampai ke tujuan.


PRE TRIP INSPECTION
Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya cek kesiapan kendaraan Anda. Tujuannya, agar perjalanan lancar dan terhindar dari masalah teknis. Mengingat pentingnya ritual ini, pelaksanaan pre-trip inspection harus dilaksanakan secara sistematis, sehingga pengemudi tidak akan melewatkan pengecekan bagian penting pada sebuah mobil.

Idealnya, aktivitas ini dilakukan setiap pagi sebelum Anda menghidupkan kendaraan. Sistematikanya mudah saja. Menurut JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting), Anda cukup mengingat kata BALOK yang merupakan akronim dari kata ban (pengecekan ban) atau bodi kendaraan, air (radiator, aki, wiper) listrik (lampu, klakson) dan kertas (dokumen) seperti SIM, STNK, dan KTP.

PERIKSA BODI MOBIL

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik kendaraan. Perhatikan dengan seksama setiap lekuk bodi dan fisik bodi. Tengok apakah ada kelainan fisik di mobil Anda seperti mika lampu yang buram/retak, lecet di badan mobil, atau kondisi bumper depan dan belakang.

PERIKSA BAN
Ban adalah salah satu piranti terpenting di mobil Anda. Sayangnya, tidak semua orang menyempatkan untuk melakukan pengecekan tekanan, dan kondisi fisik ban (keausan) sebelum melakukan perjalanan. Alpanya pengecekan ban dapat berujung pada maut.

Menurut GT Radial, manufaktur ban lokal berkualitas, faktor yang memengaruhi keausan ban adalah tekanan angin yang tidak semestinya, beban, kecepatan, tikungan, pengereman, permukaan jalan, suhu sekitar ban dan suhu ban.

Periksa tekanan ban sesuai rekomendari pabrik pembuat mobil. Ingat, pengguna sering salah kaprah dengan menggunakan patokan tekanan angin ban maksimal seperti yang tertera di dinding ban. Jangan lupa bahwa tekanan angin bervariasi sesuai temperatur udara 1-2 psi setiap 10 derajat. Karenanya, biasakan mengecek tenganan angin. Selain itu, lakukan rotasi ban setiap 10.000 km.

AIR (radiator, aki dan wiper)
Air adalah elemen penting bagi mobil kita. Air dibutuhkan untuk mendinginkan mesin mobil (radiator), air aki penting untuk memastikan aki berfungsi maksimal, dan air wiper untuk membantu membersihkan kaca depan, dan belakang dari debu serta kotoran.

LISTRIK
Nyalakan lampu satu persatu, mulai dari lampu besar, fungsi lampu jauh, sein, hazard hingga lampu kabut. Jika mobil Anda memiliki pengatur ketinggian lampu, aturlah hingga lampu tersebut mampu menyinari jalan dengan sempurna. Bunyikan pula klakson untuk memastikan alat ini berfungsi sempurna.

OLI (mesin, power steering, rem, transmisi otomatis)

Cek ketinggian oli mesin ketika mesin dalam keadaan diam. Tarik dipstick dan lihat ketinggiannya. Oli harus berada di posisi F, atau berada di gatis atas. Untuk oli power steering, pastikan posisi oli berada di posisi maksimum (indikator tertera di dinding wadah oli power steering). Lakukan langkah yang sama untuk pengecekan oli rem dan transmisi.

KARET/KABEL (fan belt, selang-selang), KERTAS (SIM, STNK, KTP)
Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya, bengkel resmi selalu memeriksa kondisi fan belt setiap 5.000 km (servis berkala). Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tipis, retak, dan tidak lentur. Setelah itu, cek dokumen Anda. Pastikan SIM, STNK, dan KTP selalu Anda bawa. Pun halnya dengan kartu asuransi dan ATM.

CERMATI KONDISI BAN DAN IDENTITASNYA

Contoh tertulis pada dinding ban: 195/65 R15 91H, artinya:

195: Lebar tapak ban dengan satuan mm yang diujur dari antas sisitnerluar dinding ban.
65: Aspect ratio/tinggi dinding ban adalah 65% dari lebar tapak (195X0,65=126,75 mm).
R: Radial (konstruksi ban radial atau ban dengan kawat baja melingkar dan melintang).
91: Angka Load Index (91= 615 kg).
H: Speed symbol (top speed) dari ban (H= 210 km/jam).
LI: (Load Index) adalah kemampuan ban menahan bobot kendaraan dan berguna untuk menentukan besarnya tekanan angin ideal. Sedangkan SS (Speed Symbol) adalah kinerja ban hingga kecepatan tertentu. Artinya, ban akan meletus jika dipakai dalam waktu lebih dari satu jam, di atas batas kecepatan maksimalnya.

PERIKSA TRANSMISI ANDA

1.Untuk memeriksa kondisi transmisi otomatis, posisikan tuas pada Park (P), hidupkan mesin, dan cabut dipstick (tangkai pengukur oli) di blok transmisi. Perhatikan warna olinya, warna merah tipis saat oli masih baru, merah muda tandanya oli teroksidasi logam, dan kuning pucat yang berarti oli sudah harus diganti.
2.Transmisi akan berbunyi gaduh saat pelumasnya berkurang. Segera tambahkan dan jalankan mobil perlahan. Jika suara yang menganggu hilang, berarti problemnya adalah kebocoran. Perhatikan saat menuang oli, jika langsung terjadi kebocoran (big leak), maka telah terjadi kerusakan pada seal, gasket, dan o-ring.
3.Masalah yang sering dialami transmisi manual yaitu menipisnya pelat kopling. Cara mengujinya, injak pedal kopling dan masukan ke gear tiga atau empat. Lepas pedal kopling perlahan. Jika mobil langsung berhenti atau mesin mati tanpa jeda, maka pelat kopling dalam kondisi prima. Sebaliknya, jika mobil bergerak ‘ragu-ragu’ bahkan maju, maka pelat kopling telah menipis.

SIAPKAN PERKAKAS
Selain mempersiapkan diri dan kendaraan, Anda juga perlu mempersiapkan perkakas (tools) ketika hendak melaksanakan perjalanan jauh (mudik). Kesiapan ini amatlah penting untuk mengantisipasi kejadian darurat yang harus Anda kerjakan sendiri seperti mengganti ban, mengganti lampu, hingga perbaikan ringan lainnya. Namun, tidak berarti Anda harus memboyong seluruh kunci-kunci yang Anda punyai ke dalam mobil. Selain menyita tempat, juga tidak praktis karena tidak semua kunci-kunci tersebut diperlukan. Nah, kunci apa saja yang Anda butuhkan? Berikut ulasannya.

1.Kunci pas ukuran 8-9-10-11-12-14-16-17-19. Kunci berukuran kecil berguna untuk merapikan komponen mekanik ringan (engsel pintu, door trim, dan batang wiper). Ukuran besar berguna untuk kaki-kaki dan roda.
2.Obeng plus danj minus berukuran sedang.
3.Dongkrak yang memiliki payload 1-2 ton, dan kunci roda.
4.Senter dan lampu kerja yang terhubung dengan aki.
5.Bawa pula penetran yang berguna melumasi baut yang sudah dibuka. Oli mesin untuk menambah oli jika terjadi kebocoran. Minyak rem, cairan pencuci kaca, dan kompon.
6.Bawa bohlam cadangan untuk lampu depan, sein dan rem. Sertakan pula sekring dan relay.
7.Kawat besi untuk mengikat komponen mobil dalam kondisi darurat.
8.Alat pengukur tekanan ban.
9.Bawa toolbox standar yang ada di mobil Anda. Tambahkan pula pisau cutter kecil.
10.Kabel jumper. Jika aki mobil Anda drop, mintalah bantuan orang lain untuk melakukan jumper arus.
11.Tambang. Jika mobil Anda mogok alat ini dapat digunakan sebagai alat untuk menarik mobil ke bengkel/tempat aman terdekat.

MENGEMAS BARANG
1.Sesuaikan jumlah barang yang Anda bawa dengan lamanya Anda tinggal di tujuan, dan kapasitas bagasi mobil Anda.
2.Pilihlah tas yang tidak memakan tempat dan mudah dibawa.
3.Susun tas berdasarkan prioritas. Taruh tas berisi perlengkapan sepanjang perjalanan di atas, tas pakaian yang akan Anda pakai di kampung halaman.
4.Jangan tumpuk barang hingga mengganggu pandangan ke belakang.
5.Gunakan cargo net agar barang tidak terlempar.
6.Jika Anda memakai roof rack, jangan menumpuk barang bawaan sehingga mengganggu stabilitas.

BEPERGIAN BERSAMA BALITA DAN LANSIA
1.Bila Anda melakukan perjalanan jauh bersama balita, siapkan perlengkapan yang membuat mereka 'betah duduk', seperti sejumlah mainan. Dengan cara ini, setidaknya meningkatkan faktor safety bagi si anak, dan menjaga konsentrasi Anda sebagai pengemudi.
2.Posisi duduk anak sebaiknya berada di baris kedua, agar saat terjadi pengereman mendadak tidak membentur bagian keras, seperti dashboard ataupun lingkar kemudi. Jangan sekali-kali memangku anak saat mengemudi, selain memecah konsetrasi, gerakan tangan si kecil sulit untuk diprediksi.
3.Jika kebetulan Anda mengajak lansia, pastikan mereka duduk dengan nyaman. Atur posisi kursi, head rest, dan bantal tambahan agar ergonomis. Daya tahan tubuh lansia sudah menurun, jadi sangat penting untuk menjaga kenyamanan mereka.

Sikap Mengemudi Saat Terjebak Kemacetan
Satu hal yang tak bisa dihindari saat mudik dan arus balik, yaitu kemacetan panjang. Saat berada di kemacetan, perilaku pengemudi yang tidak beretika, malah menambah kesemerawutan. Apa yang harus dilakukan saat terjebak kemacetan?
1.Bagi pengemudi mobil bertransmisi otomatis, tekanlah pedal akselerator sehalus mungkin. Sebenarnya, untuk mobil dengan transmisi otomatis, saat gear di posisi 'D', mobil sudah bisa jalan dengan sendirinya. Menekan pedal akselerator berlebih berpotensi memboroskan bahan bakar.
2.Jika harus berhenti di kemacetan, masukkan tuas perseneling ke 'N'. Gunanya, selain dapat menghemat bahan bakar, kita juga mengurangi keausan kampas rem dan cakram.
3.Jangan terlalu sering memainkan pedal rem, karena justru akan menyilaukan pengemudi dibelakang Anda.
4.Saat menekan rem, jangan dilakukan secara mendadak. Sebuah penelitian menunjukan bahwa pengemudi di belakang Anda otomatis akan merespon secara mendadak pula, dan meningkatkan tekanan jantung si pengemudi.
5.Ketika ingin berpindah jalur saat macet, selain menyalakan sein, sebaiknya sambil melambaikan tangan atau acungan jempol. Sesuai adat ketimuran, cara ini dianggap lebih santun.

No comments:

Post a Comment