Sunday, August 22, 2010

Test Drive Chevrolet Spark

Spark telah lama hilang dari pasar city car di Indonesia. Ketiadaan Spark tentunya membuat Suzuki, Kia, dan Hyundai melenggang dengan tenang tanpa tambahan pesaing lagi. Namun, ketenangan itu akan segera hilang ketika new Spark melenggang di jalanan.

Spark terbaru adalah mobil yang benar-benar berbeda dari pendahulunya. Spark generasi terbaru ini adalah pilihan para konsumen. Mengapa demikian, sebelum Chevrolet meluncurkan Spark di pasaran, mereka terlebih dahulu melemparkan tiga jenis konsep ke masyarakat. Salah satu dari mobil konsep itu dinamakan Beat (cikal bakal Spark). Respon yang mereka terima luar biasa. Beat begitu diminati dan diminta untuk diproduksi. GM merespon dan jadilah Spark.

GM melakukan revolusi besar pada desain, kenyamanan, dan faktor keselamatannya. Ini terbukti dari dipasangnya mesin 4-silinder, 1.206 cc, DOHC, 16 valve. Mesin ini bertenaga 81 hp dengan torsi 111 Nm. Performanya cukup baik karena mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam 12,1 detik, dengan kecepatan tertinggi 165 km/jam.

Tidak itu saja, Spark juga telah dibekali dengan hasil uji tabrak setara dengan empat bintang EuroNcap. Selain itu, interiornya pun dibuat luar biasa. Perubahan interior Spark cukup revolusioner dibandingkan model sebelumnya. Kabinnya kini bergaya futuristik dan sporty. Mampu memuat lima penumpang dewasa. Fitur paling menonjol adalah panel instrumen kombinasi speedometer manual dengan tachometer digital dengan cahaya biru.

Jangan pernah remehkan kepraktisannya. Meskipun dimensinya tak terlalu besar, namun desain cerdas membuat city car ini mampu memaksimalkan ruang yang ada. Kapasitas bagasinya mencapai 170 liter dan bila jok belakang terlipat melonjak menjadi 568 liter. Aplikasi tombol AC, radio yang menjadi satu di tengah sangat memudahkan pengemudi.



Posisi mengemudi Spark cukup pas bagi rata-rata pria dan wanita dewasa di Indonesia. Sayangnya, perfroma mesinnya memberikan hasil yang beragam. Ketika kami pacu di jalur yang rata, Spark memang andal. Begitu dihadapkan pada jalanan menanjak, kami rasa mesinnya harus bekerja keras untuk menaklukkan jalur tersebut. Hasilnya kita harus mengatur momentum dan putaran mesin jika ingin menyalip kendaraan lain. Anda juga harus pintar-pintar memilih gear yang sesuai. Sisi positifnya, transmisi Spark ringan dan akurat.

Rem Spark cukup pakem karena telah menggunakan cakram berventilasi di depan dan rem teromol di belakang. Bagi mobil bermesin depan, di mana tenaga dan bobot lebih dominan mengalir ke depan, maka konfigurasi rem semacam ini sudah cukup baik.

Kelemahan lain yang kami rasakan adalah peredaman suspensi Spark yang terasa keras. Utamanya saat menghadapi lubang. Suspensinya terasa lebih baik saat menghadapi jalanan yang halus. Beruntung putaran lingkar kemudinya akurat dan mantap (tidak rerlalu ringan), sehingga Anda bisa dengan sigap menghindari lubang.

Spark baru dijual dalam satu pilihan transmisi saja yakni manual 5-speed. Ini jelas cukup mengecewakan, karena rivalnya macam Kia Picanto dan Hyundai i20 sudah dilengkapi dengan pilihan transmisi otomatis. Apalagi banderol harganya terpaut tipis: Spark dijual Rp 139 juta, Kia Picanto bertransmisi otomatis dijual Rp 131,5 juta dan Hyundai i10 dijual Rp 147,4 juta.

Untunglah konsumsi bahan bakar yang diklaim Chevy cukup baik, yakni 19,15 km/liter. Bahkan, saat para jurnalis mengujinya di Bali, konsumsi BBMnya mencapai 25 km/liter. Pun demikian, faktor pengemudi juga sangat berpengaruh untuk mendapatkan angka konsumsi BBM yang baik.

SEKILAS DATA
Dimensi 3.640 x 1.597 x 1.522 mm
Mesin Inline, 4-silinder, 1.206 cc
Tenaga 81 hp @ 6.400 rpm
Torsi 111 Nm @ 4.800 rpm

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Setuju buat ulasan sparknya! Untuk harga bandung sendiri spark ini tergolong mahal, harga jual 141jeti itu belum termasuk foglam dan talang air yg harga ke 2nya lumayan mahal juga pe 2,3 jeti. Apa lagi yg di jual di kita tanpa dual air bag. Sepertinya yg beli kudu ngefans banget sama chevy tuh hhhhh...

    ReplyDelete