Audi selalu menarik hati kami karena selalu menghasilkan
mobil-mobil yang ‘soulful’ ketimbang rival-rivalnya. Artinya, Anda tidak bisa
menilai sebuah Audi dari tampilan wajahnya saja (tampilan wajah Audi terbilang
biasa saja), tapi lebih dari itu, Anda harus menyelaminya, bercengkrama
dengannya, agar dapat mengerti esensi kedigjayaan Audi. Kedigjayaan bernama
Vorsprung Durch Technik.
Itulah yang kami lakukan saat berkesempatan menguji A6 3.0
TFSI. Mobil ini sempat memukau pengunjung Indonesia International Motor Show
(IIMS) 2011, karena di balik penampilannya yang santun, tersembunyi performa
“menakutkan”.
A6 3.0 TFSI quattro dibangun dengan konstruksi 'Audi space
frame' (ASF) yang memadukan material baja ringan dan aluminium, sehingga
memangkas bobot sebesar 30 kg ketiimbang pendahulunya. ASF juga diklaim mampu
meredam benturan secara lebih baik. Selain itu, transmisi anyar 8-speed
tiptronic berfitur DSP (dynamic shift program) diyakini meningkatkan efisiensi
bahan bakar. Dengan desain terbaru, A6 juga diklaim meminimalisir hambatan
angin menjadi 0,26 Cd.
Dari dimensinya, panjang A6 kini menjadi 4.915 mm (lebih
pendek 12 mm dari pendahulunya), lebar bertambah 56 mm (menjadi 2.086 mm),
sedangkan tinggi terpangkas 4 mm (menjadi 1.455 mm). Menyusutnya dimensi tidak
membuat A6 memperpendek jarak sumbu roda (wheelbase), bahkan bertambah 69 mm.
Bertambahnya ‘wheelbase’ membuka peluang meningkatnya faktor kenyamanan kabin.
Merambah ke kabinnya. Kini tinggi kabin bertambah 13 mm
(menjadi 1.046 mm). Adapun tinggi kabin penumpang hanya bertambah 2 mm (menjadi
962 mm). Sedangkan lebar kabin bagian depan bertambah 77 mm (sebelumnya 1.450
mm) dan belakang bertambah 70 mm (sebelumnya 1.421 mm). Selain itu, mulut
bagasi kian rendah, sehingga memudahkan proses masuk dan keluar barang. Jarak
mulut bagasi dari tanah hanya 674 mm.
Monitor MMI akan keluar dari dalam dashboard |
Desain interiornya dipertahankan tetap sederhana, dan tidak
menumpuk layaknya saloon mewah lainnya. Tampak pula aksen kayu di dalam kabin.
Perbedaan lain adalah layar informasi 6,5 inci yang kini tersembunyi di dalam
dashboard, dan hanya muncul bila pengendara mengaktifkan fitur 'multi media
interface' (MMI). Kita juga bisa mengaktifkan internet di layar MMI dengan
mengaktifkan fitur wi-fi.
Selain MMI yang dioperasikan dengan cara diputar, ada “mainan”
terbaru, yakni MMI touch (layar sentuh) berupa panel hitam di kiri-atas pemutar
MMI. Terdapat angka satu hingga enam untuk langsung memilih program favorit
kita: radio atau menu film.
Kita juga bisa menentukan navigasi dengan cepat, dengan
“menggambar“ huruf atau angka di layar tersebut untuk mencari nama lokasi yang
dituju. Tak cuma itu, Anda akan kagum dengan jernihnya suara dari tatanan audio
premium racikan Bang & Olufsen.
UJI JALAN
Dan sekali lagi, kami rasa tidaklah berlebihan jika kami merasa
selalu ada kejutan besar saat menyiksa mobil-mobil Audi di atas track
pengujian. Dibekali mesin V6 ‘turbointercooler’, berkapasitas 3,0-liter, A6
mampu melepaskan tenaga 300 hp, dengan torsi hingga 440 Nm. Saloon sepanjang
4,9 meter ini diklaim mampu melesat 0-100 km/jam dalam waktu 5,5 detik.
Jika dibandingkan dengan BMW 535i bermesin twin turbo, Audi
A6 tertinggal enam tenaga kuda, namun unggul torsinya (440 Nm berbanding 400
Nm). Audi A6 juga unggul dari Mercedes-Benz E-class yang bertenaga 231 hp,
dengan torsi 300 Nm.
Kunci kekuatan mesin Audi terletak pada penyempurnaan mesin
V6-nya.
Hasilnya ada peningkatan 'output' mesin sebesar 10 hp dan
torsi 20 Nm. Tak heran jika karakter mesinnya kami rasakan lebih agresif karena
90% torsi sudah tersedia mulai dari putaran 2.900 hingga 4.500 rpm.
Hal ini kami rasakan saat melakukan akselerasi spontan
dengan menekan penuh pedal gas. Selain cepat, sentakan yang diberikan terbilang
halus. Indikator kecepatan terpantul langsung di kaca depan, sehingga tak perlu
melihat ke arah speedometer.
Kita bisa mengatur karakter pengendaraan dan pengendalian
mobil melalui MMI, mulai dari mesin, kemudi, hingga suspensi. Terdapat pilihan
model 'Efficiency, Comfort, Auto, Dynamic, dan Individual'. Kemampuan manuver
patut diberi acungan jempol saat kami menggunakan mode 'Dynamic'. Akurasi
kemudi saat melakukan manuver ringan di antara jajaran kun terasa sangat baik.
Sementara itu, penggerak empat roda benar-benar memberikan
cengkraman hebat saat menikung dan menyususi apex. Pinggul A6 tak bergeser.
Sempat pula kami mencoba fitur ABS (anti-lock braking system) ketika melakukan
simulasi 'hard braking' dari 100-0 km/jam. Hasilnya, pergerakan kemudi yang
ringan sangat membantu berpindah jalur dengan segera dalam kondisi darurat
tersebut.
PENDAPAT KAMI
Inilah salah satu Audi terbaik, bahkan salah satu kontender
terkuat di kelasnya. Ah, akhirnya BMW mendapatkan pesaing dahsyat kali ini
(dari segi performa, dan pengendalian). Audi juga semakin nyaman untuk
dikendarai. Artinya, posisi Seri 5 dan E-class tak lagi aman.
Ini masih ditambah dengan sistem gerak Quattro, ciri khas
Audi yang berkontribusi pada mudahnya Audi A6 dikendalikan. Selain itu, Audi
juga mengklaim inilah mesin V6 paling efisien di kelasnya, walaupun menurut
kami tidak akan dapat menandingi konsumsi BBM BMW 520d, bermesin diesel. Pun
demikian, mobil ini berhasil menunjukkan betapa Audi A6 telah berhasil naik
kelas, baik dalam performa, kenyamanan, pengendalian dan pengendaraan.
No comments:
Post a Comment