Monday, April 6, 2009

Preview F1 2009

Semangat 3M (Mari Menjegal McLaren) sudah tampak sejak para tim F1 melakukan beragam test uji coba awal tahun 2009. Pada uji coba yang dimulai bulan Januari-Maret 2009 itu, Lewis Hamilton (juara tahun lalu) dan Heikki Kovalainen, tak tampil baik. Mereka kalah cepat oleh pembalap Ferrari, BMW Sauber, Toyota, Toro Rosso, bahkan Brawn GP yang berhasil mendominasi sesi uji coba. Brawn GP adalah tim Honda yang bersalin nama. Tim asal Inggris ini mengambil nama Ross Brawn yang menjadi prinsipal tim.

Kembali ke hasil uji coba. Apakah ini pertanda prestasi McLaren akan turun tahun ini? Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Salah satu indikatornya adalah hasil uji coba tersebut. Apalagi Hal ini diakui oleh Martin Whitmarsh, pengganti Ron Dennis di Mclaren Mercedes mengatakan chassis mereka belum sempurna. Meskipun demikian, Lewis Hamilton tetap tidak bisa dianggap enteng. Sudah dua tahun dia menunjukkan betapa besar kemampuan dan bakatnya.

Lalu, siapa yang akan berjaya? Entahlah, yang pasti, mayoritas tim yang berlaga tetap mempertahankan komposisi pembalapnya. Hanya Red Bull yang mencomot Sebastian Vettel dari Toro Rosso, dan Sebastien Buemi (pembalap yang tampil bagus di F3 Euroseries) masuk menggantikan Vettel di Toro Rosso. Langkah ini membuat sulit bagi saya memprediksi siapa yang akan menjadi juara dunia tahun 2009. Di atas kertas, Hamilton, dan Massa tetap dijagokan, namun dari hasil uji coba performa mereka tidak fenomenal. Justru kekuatan utama terlihat dari Toyota, Red bull Racing dan Brawn GP.


Apakah akan ada juara baru tahun ini? Rasanya bisa saja. Toh, tidak ada yang pasti di dunia ini. Namun jangan lupa, mereka masih harus membiasakan diri dengan perubahan regulasi drastis pada desain mobil yang berbeda secara ekstrem dibanding musim 2008.

Misalnya dari segi aerodinamika. Musim ini, terdapat pelarangan menggunakan fitur tambahan seperti shark fin di bagian belakang, winglets di samping, chimney di sisi luar kokpit, bargeboard di samping, dan bull horn di depan. Pembalap juga harus beradaptasi dengan diffuser baru yang dimensinya telah ditetapkan FIA yakni panjang 350 mm, tinggi 175 mm, dan luas 1.000 mm. Dan, untuk pertama kali sejak 1997, mereka harus memakai lagi ban slick yang diklaim memiliki daya cengkram 20% lebih kuat dibanding ban beralur.

Selain itu, FIA juga telah menerapkan aturan pemakaian mesin maksimum 8 mesin permusim. Ini masih ditambah dengan aturan aplikasi KERS (Kinetic Energy Recovery System). Sistem ini membantu pembalap dalam memberikan dorongan akselerasi singkat pada mobilnya dengan memakai energi yang tersimpan selama pengereman. Selanjutnya, pembalap dapat memanfaatkannya dengan menekan tombol power boost di lingkar kemudi untuk mendapatkan 80 hp tenaga ekstra, selama tujuh detik.

Tahun ini, terdapat lintasan baru di negara Abu Dhabi yang ditempatkan di akhir seri (November 2009). Sirkuit ini terletak di tepi pelabuhan dan Abu Dhabi menjadi negera kedua di Timur Tengah setelah Bahrain yang masuk daftar tuan rumah perhelatan F1. Semua ini membuat F1 2009 lebih menarik untuk disimak.

No comments:

Post a Comment