Tuesday, February 10, 2009

10 Langkah Merawat Ban


Ban adalah peranti vital dari sebuah mobil. Merawatnya berarti memperpanjang usia ban, menjaga keselamatan Anda serta menghemat biaya akibat kecelakaan


Menurut National Highway Traffic Safety Administration, ban yang tekanan anginnya kurang, berkontribusi terhadap 660 kecelakaan fatal, dan 33.000 cidera tiap tahunnya. Fakta ini semakin mencengangkan setelah sebuah survey dilakukan Rubber Manufacturers Association (RMA) terhadap 1.000 pengemudi di seluruh Amerika Serikat menemukan fakta: 63 persen pengendara mengatakan, pengaturan tekanan ban adalah cara paling efektif untuk meningkatkan jarak tempuh kendaraan.


Benarkah demikian? Apakah pengaturan angin ban dapat menghemat BBM? Ada benarnya. Namun dari sisi ekonomi hasilnya tidak terlalu signifikan. Sebagai ilustrasi, RMA lantas menghitung berapa besar penghematan yang bisa dilakukan, dan mendapatkan angka penghematan konsumsi BBM sekitar 3,3 persen saja atau hanya menghemat $0,09 (sekitar Rp. 800/gallon). Sayangnya, fakta lain yang ditemui oleh RMA adalah: hanya 19 persen saja pengemudi yang secara benar mengecek tekanan bannya!


Berikut 10 tips untuk mengawetkan penggunaan ban:

  1. Jangan menunggu hingga terlambat. Maksudnya, jadikanlah kegiatan mengecek tekanan ban setidaknya sekali sebulan dan sebelum perjalanan jauh, sebuah kebiasaan. Ban dengan tekanan udara yang lebih rendah dari seharusnya dapat menyebabkan kenaikan temperatur ban. Akhirnya kenaikan temperature ini dapat merusakkan ban sekaligus membuatnya gagal berfungsi sempurna.

  1. Cari tahu tekanan udara yang tepat. Tekanan angin yang tepat dapat Anda temui di sticker di pintu pengemudi, doorpost atau buku manual dan bukan di dinding ban karena angka tersebut adalah angka tekanan maksimum yang dapat diterima ban.

  1. Dingin lebih tepat. Untuk mendapatkan tekanan udara yang tepat, selalu mengecek tekanan ban saat ban masih dalam keadaan dingin. Jika Anda baru selesai berkendara, tunggulah kurang lebih tiga jam setelah mengemudi.

  1. Rawat ban cadangan Anda. Luangkan waktu Anda mengecek ban cadangan sebulan sekali. Pastikan ban tersebut berada pada kondisi terbaik baik dari segi tekanan angina maupun kondisi ban. Jadi, saat Anda membutuhkannya, ban tersebut siap dipakai.

  1. Cek kondisi kembang ban/alur ban. Pastikan ban masih memiliki ketebalan kembang ban/alur ban yang baik. Ban yang botak tidak akan mencengkeram jalan dengan baik.

  1. Waspadai lubang. Mengapa? Pertama, benturan yang keras saat kendaraan menghajar lubang dapat merusak ban dan velg. Selain itu jar Ketika kendaraan menghajar lubang, dapat saja merusak spooring, suspensi, tie rod end laher roda/bearing dan arm.

  1. Tentukan saat untuk merotasi ban. Jangan lupa untuk merotasi posisi ban setiap 9.600 km untuk memperpanjang umur ban. Aturannya adalah ban belakang kanan di rotasi dengan ban depan kiri. Ban belakang kiri dirotasi dengan ban depan kanan.

  1. Jangan lupakan tutup pentil. Angin dapat keluar secara perlahan dari pentil yang tidak diberi pengaman (tutup pentil). Akibatnya, jika ban kekurangan angin maka dapat dipastikan ban Anda tidak akan tahan lama.

  1. Jangan lupakan keseimbangan. Artinya, selalu mengecek balance ban. Langkah ini penting untuk menghindari percepatan keausan ban.

  1. Perhatikan bobot. Jangan mengangkut barang melebihi kapasitas atau daya angkut mobil. Selain membebani ban secara berlebihan dan dapat pula merusakkan ban.

No comments:

Post a Comment