Tuesday, February 10, 2009

Mobil Korban Banjir = Sampah?


Banjir besar selalu siap melanda Jakarta. Apa yang terjadi jika mobil Anda terendam banjir? Apakah mobil yang terendam banjir sama dengan sampah?


Bagaimana kita tahu bahwa mobil yang kita beli pernah terendam banjir?

Anda dapat melihat sisa-sisa mineral dari karat di jok, sabuk keselamatan, atau panel pintu. Simak pula instrument cluster, karena dapat saja terdapat sisa-sisa kelembaban di sana. Periksa pula bagian bagasi, atau kompartemen mesin. Teliti jejak Lumpur, ranting atau sampah-sampah kecil lainnya.


Hanya saja, tidak mudah untuk menemukan jejak tersebut jika sang penjual adalah seorang yang professional. Maksudnya, jika mereka adalah penjual yang terlatih, maka mereka akan dengan seksama membersihkan mobil tersebut. Jika perlu, mereka akan mengganti jok, dan karpetnya. Bahkan, seorang mekanik pun akan kesulitan mencari jejak banjir di mobil tersebut.


Jadi, apakah mobil korban banjir itu = sampah?

Kurang lebih demikian. Bayangkan jika air dapat menembus hingga ke ruang silinder, air intake atau sistem pembuangan. Kemudian, Anda menstarter mobil tersebut, maka akan terjadi hydro lock di silinder itu, dan segala sesuatu yang terhubung atau berhubungan dengan silinder tersebut akan rusak atau bengkok.


Anggaplah air sudah Anda keluarkan dengan aman sebelum mobil distarter. Tetapi ternyata air sudah merendam mobil tersebut selama beberapa hari atau bahkan seminggu, maka kemungkinan sudah terjadi korosi di ruang silinder. Akibatnya oli bisa saja masuk ke ruang bakar melalui celah korosi tersebut dan menyebabkan mobil Anda mengeluarkan asap.


Air dapat juga masuk ke transmisi melalui lubang dipstick oli transmisi. Jika itu terjadi, maka dapat merusakkan transmisi mobil Anda. Selain itu, di dalam mobil kini banyak terdapat peranti elektronik. Sebut saja ECU di bawah jok atau di wilayah dashboard. Jadi, jika air telah menyentuh bagian dalam mobil, maka bersiaplah mengganti komputer itu dengan yang baru. Dan jika mobil Anda terendam lebih tinggi, maka air dapat merusakkan kontrol jok elektrik, power window, kunci kontak, seatbelt dan airbag. Jadi kesimpulannya adalah, jika mobil terendam air lebih dari dek mobil adalah sampah.


Lalu bagaimana jika mobil saya terendam banjir?

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeluarkan/mengeringkan air yang masuk ke dalam mobil. Anda harus mengeluarkan, membersihkan atau mengganti karpet, jok, panel interior dan bahkan sandaran kepala. Jika diperlukan Anda harus menggunakan pemutih untuk membunuh spora jamur.


Lepaskan busi, turunkan mesin dan keluarkan air yang ada. Ganti oli mesin dan transmisi. Setelah langkah ini dilakukan, barulah mobil dapat distarter. Setelahnya, cari kerusakan elektronik. Jadi prinsipnya adalah, jika mobil Anda terendam banjir, dan mobil itu satu-satunya alat transportasi yang ada, maka mobil tersebut masih dapat digunakan. Hanya saja, mobil itu akan menimbulkan masalah. Pikirkanlah untuk menggantinya dengan unit baru.

No comments:

Post a Comment